Jakarta Perjuangan dan kegigihan tidak jarang membawa seseorang dalam kesuksesan.. Itu juga yang terjadi pada Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono. Berkat perjuangan dan kegigihan, usaha dan bisnis mereka bisa sukses besar. Bahkan, dalam beberapa tahun belakangan ini, duo bersaudara itu menjadi orang terkaya se
JAKARTA – Deretan pangkat di militer memang menjadi daya tarik tersendiri. Salah satunya adalah perwira tinggi dengan pangkat jenderal. Seperti diketahui, lulusan Akademi militer Akmil pada 1997 sekarang ini rata-rata sudah mencapai pangkat kolonel. Namun, di antara mereka, ada yang telah menjadi perwira tinggi dengan pangkat jenderal. Jenderal TNI lulusan Akademi Militer tahun 1997 ini berhasil membuktikan kemampuannya yang luar biasa di TNI. Berikut tiga jenderal TNI lulusan Akmil 1997 dengan karier cemerlang 1. Brigjen Edwin Adrian Sumantha Pria kelahiran 23 Oktober 1975 ini mengawali karier militernya di kesatuan infanteri Korps Baret Merah atau Kopassus. Ia pernah dipercaya sebagai Pabandya Lid/Gal Sintel Kopassus, Danyon 31 Grup 3 Kopassus, Dandenpampri Presiden RI Paspamres. Pada 2017-2018, Edwin menempati posisi Dandim 0501/BS Jakarta Pusat Kodam Jaya, yang dilanjutkan dengan menjadi Ajudan Wakil Presiden RI 2018-2019. Berbagai Sumber/Rahmi Rizal/Litbang MPI BACA JUGA Brigidir Jenderal Edwin Adrian Sumantha adalah lulusan Akmil 1997 yang mendapatkan pangkat bintang satu pada Januari 2023. Hal ini berdasarkan Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/48/I/2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang ditetapkan Panglima TNI Yudo Margono pada 16 Januari 2023. 2. Brigjen TNI Rudy Saladin Brigadir Jenderal TNI Rudy Saladin merupakan alumni Akmil 1997 pertama yang menjadi perwira tinggi di TNI Angkatan Darat. Sejak lulus Akmil, Rudy Saladin telah menunjukkan prestasinya dengan menjadi lulusan terbaik di angkatannya. Ia pun memperoleh penghargaan Adhi Makayasa sekaligus Tri Sakti Wiratama. Follow Berita Okezone di Google News Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis tidak terlibat dalam materi konten ini.
JAKARTA - Karier militer Kolonel Inf Djon Afriandi menapak lebih tinggi. Perwira satuan elite Kopassus yang juga lulusan terbaik Akademi Militer 1995 (Adhi Makayasa) ini tak lama lagi bakal pecah bintang alias menyandang pangkat brigadir jenderal (brigjen).
Nasional BuddyKu Kamis, 23 Maret 2023 - 0637 LULUSAN Akmil 1997 sekarang ini rata-rata sudah mencapai pangkat kolonel. Namun, di antara mereka, ada yang telah menjadi perwira tinggi dengan pangkat jenderal. Jenderal TNI lulusan Akademi Militer tahun 1997 ini berhasil membuktikan kemampuannya di TNI melalui catatan karier yang moncer. Tak hanya menjadi kebanggaan bagi diri dan keluarga, prestasi tersebut juga membanggakan rekan-rekan seangkatan. Berikut tiga jenderal TNI lulusan Akmil 1997 dengan karier cemerlang 1. Brigjen TNI Rudy Saladin Brigadir Jenderal TNI Rudy Saladin merupakan alumni Akmil 1997 pertama yang menjadi perwira tinggi di TNI Angkatan Darat. Sejak lulus Akmil, Rudy Saladin telah menunjukkan prestasinya dengan menjadi lulusan terbaik di angkatannya. Ia pun memperoleh penghargaan Adhi Makayasa sekaligus Tri Sakti Wiratama. Pada 2022, Rudy mendapat promosi menjadi perwira tinggi. Ia naik pangkat dari kolonel infanteri menjadi brigadir jenderal atau jenderal bintang satu. Ia juga ditunjuk sebagai Komandan Resor Militer 061/Suryakancana. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Jabatan Nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI yang ditandatangani Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kala itu. Sebelumnya, Rudy pernah menjabat sebagai Komandan Korem 074/Warastratama 2021-2022, Asops Kodam VI/Mlw 2018-2019, Komandan Brigif Mekanis Raider 6/Tsb 2017-2018, dan Sespri Kasad 2016-2017. Pada 2019-2021, pria kelahiran 17 September 1975 ini dipercaya sebagai Ajudan Presiden RI. 2. Brigjen TNI Achiruddin Menyusul rekan seangkatannya sesama alumni Akmil 1997, Brigadir Jenderal TNI Achiruddin juga mendapat kenaikan pangkat dari kolonel infanteri menjadi brigadir jenderal pada tahun 2022. Sejak November 2022, Brigjen TNI Achiruddin dipercaya untuk menjabat sebagai Wakil Komandan Jenderal Kopassus Wadanjen Kopassus. Promosi ini berdasarkan Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/1122/XI/2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang ditetapkan 4 November 2022. Pria kelahiran 15 November 1975 ini pernah menduduki sejumlah posisi strategis sebelumnya. Ia dipercaya sebagai Danrem 052/Wijayakrama 2022, Danrem 074/Warastratama 2022, Pamen Denma Mabesad 2021-2022, Dan Grup A Paspampres 2019-2021, serta Asintel Danjen Kopassus 2018-2019, Salah satu momen menarik dalam catatan kariernya adalah ketika ia memberikan bendera merah putih kepada Ustaz Abu Bakar Baasyir, pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki. Bendera tersebut dikibarkan dalam peringatan HUT ke-77 RI, yang menjadi upacara pengibaran bendera merah putih pertama sejak berdirinya Ponpes Al-Mukmin Ngruki. Saat itu, Achiruddin menjabat Danrem 074/Warastratama Solo, Jawa Tengah. 3. Brigjen Edwin Adrian Sumantha Brigidir Jenderal Edwin Adrian Sumantha adalah lulusan Akmil 1997 yang mendapatkan pangkat bintang satu pada Januari 2023. Hal ini berdasarkan Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/48/I/2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang ditetapkan Panglima TNI Yudo Margono pada 16 Januari 2023. Dalam mutasi tersebut, Edwin menjadi satu dari 52 perwira berpangkat kolonel yang pecah bintang menjadi brigadir jenderal. Seiring dengan hal itu, Edwin diangkat menjadi Kepala Biro Humas Setjen Kemhan RI. Sebelumnya, Edwin merupakan Danmen Candradimuka Akademi TNI sejak 2022. Pria kelahiran 23 Oktober 1975 ini mengawali karier militernya di kesatuan infanteri Korps Baret Merah atau Kopassus. Ia pernah dipercaya sebagai Pabandya Lid/Gal Sintel Kopassus, Danyon 31 Grup 3 Kopassus, Dandenpampri Presiden RI Paspamres. Pada 2017-2018, Edwin menempati posisi Dandim 0501/BS Jakarta Pusat Kodam Jaya, yang dilanjutkan dengan menjadi Ajudan Wakil Presiden RI 2018-2019. Berbagai Sumber/Rahmi Rizal/Litbang MPI
PakAhmad meninggal dunia dalam usia 80 tahun. Istrinya sudah meninggal dua tahun sebelumnya. Dia punya seorang anak laki-laki, namanya Pak Rudi yang berusia 50 tahun. Dia juga punya seorang saudara laki-laki, namanya Pak Hasyim yang berusia 75 tahun. Pak Ahmad meninggalkan harta warisan rumah dan tanah senilai 100 milyar. Pertanyaan:
Nasional BuddyKu Rabu, 22 Maret 2023 - 0657 LULUSAN Akmil 1997 sekarang ini rata-rata sudah mencapai pangkat kolonel. Namun, di antara mereka, ada yang telah menjadi perwira tinggi dengan pangkat jenderal. Jenderal TNI lulusan Akademi Militer tahun 1997 ini berhasil membuktikan kemampuannya di TNI melalui catatan karier yang moncer. Tak hanya menjadi kebanggaan bagi diri dan keluarga, prestasi tersebut juga membanggakan rekan-rekan seangkatan. Berikut tiga jenderal TNI lulusan Akmil 1997 dengan karier moncer, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber, Rabu 22/3/2023 1. Brigjen TNI Rudy Saladin Brigadir Jenderal TNI Rudy Saladin merupakan alumni Akmil 1997 pertama yang menjadi perwira tinggi di TNI Angkatan Darat. Sejak lulus Akmil, Rudy Saladin telah menunjukkan prestasinya dengan menjadi lulusan terbaik di angkatannya. Ia pun memperoleh penghargaan Adhi Makayasa sekaligus Tri Sakti Wiratama. Pada 2022, Rudy mendapat promosi menjadi perwira tinggi. Ia naik pangkat dari kolonel infanteri menjadi brigadir jenderal atau jenderal bintang satu. Ia juga ditunjuk sebagai Komandan Resor Militer 061/Suryakancana. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Jabatan Nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI yang ditandatangani Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kala itu. Sebelumnya, Rudy pernah menjabat sebagai Komandan Korem 074/Warastratama 2021-2022, Asops Kodam VI/Mlw 2018-2019, Komandan Brigif Mekanis Raider 6/Tsb 2017-2018, dan Sespri Kasad 2016-2017. Pada 2019-2021, pria kelahiran 17 September 1975 ini dipercaya sebagai Ajudan Presiden RI. 2. Brigjen TNI Achiruddin Menyusul rekan seangkatannya sesama alumni Akmil 1997, Brigadir Jenderal TNI Achiruddin juga mendapat kenaikan pangkat dari kolonel infanteri menjadi brigadir jenderal pada tahun 2022. Sejak November 2022, Brigjen TNI Achiruddin dipercaya untuk menjabat sebagai Wakil Komandan Jenderal Kopassus Wadanjen Kopassus. Promosi ini berdasarkan Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/1122/XI/2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang ditetapkan 4 November 2022. Pria kelahiran 15 November 1975 ini pernah menduduki sejumlah posisi strategis sebelumnya. Ia dipercaya sebagai Danrem 052/Wijayakrama 2022, Danrem 074/Warastratama 2022, Pamen Denma Mabesad 2021-2022, Dan Grup A Paspampres 2019-2021, serta Asintel Danjen Kopassus 2018-2019, Salah satu momen menarik dalam catatan kariernya adalah ketika ia memberikan bendera merah putih kepada Ustaz Abu Bakar Baasyir, pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki. Bendera tersebut dikibarkan dalam peringatan HUT ke-77 RI, yang menjadi upacara pengibaran bendera merah putih pertama sejak berdirinya Ponpes Al-Mukmin Ngruki. Saat itu, Achiruddin menjabat Danrem 074/Warastratama Solo, Jawa Tengah. 3. Brigjen Edwin Adrian Sumantha Brigidir Jenderal Edwin Adrian Sumantha adalah lulusan Akmil 1997 yang mendapatkan pangkat bintang satu pada Januari 2023. Hal ini berdasarkan Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/48/I/2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang ditetapkan Panglima TNI Yudo Margono pada 16 Januari 2023. Dalam mutasi tersebut, Edwin menjadi satu dari 52 perwira berpangkat kolonel yang pecah bintang menjadi brigadir jenderal. Seiring dengan hal itu, Edwin diangkat menjadi Kepala Biro Humas Setjen Kemhan RI. Sebelumnya, Edwin merupakan Danmen Candradimuka Akademi TNI sejak 2022. Pria kelahiran 23 Oktober 1975 ini mengawali karier militernya di kesatuan infanteri Korps Baret Merah atau Kopassus. Ia pernah dipercaya sebagai Pabandya Lid/Gal Sintel Kopassus, Danyon 31 Grup 3 Kopassus, Dandenpampri Presiden RI Paspamres. Pada 2017-2018, Edwin menempati posisi Dandim 0501/BS Jakarta Pusat Kodam Jaya, yang dilanjutkan dengan menjadi Ajudan Wakil Presiden RI 2018-2019. Rahmi Rizal-Litbang MPI
SININews Februari 25, 2018 Tidak ada komentar. PRABUMULIH - Polsek Cambai Kota Prabumulih pimpinan Ipda Gharasa Zahra Zahira S. Trk berhasil melakukan ungkap kasus pencurian / jambret terhadap korban seorang perempuan yang bekerja sebagai honorer Pemkot Prabumulih yang bernama Apriliani Eka (25 tahun) warga jalan Gagak Kelurahan Sukajadi
Oleh Selamat Ginting, Wartawan Senior RepublikaKeputusan Panglima TNI Nomor Kep/385 /IV/2020 tentang pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Salah satu keputusan menariknya adalah munculnya nama Komandan Komando Resor Militer Korem Wijayakrama, Kodam Jayakarta, Tri Budi Utomo. Sesuai dengan validasi organisasi, Korem yang membawahi wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Tangerang, dan Tangerang Selatan itu, menjadi Korem tipe A. Komandannya berpangkat brigadir jenderal. Maka dalam hitungan hari, Tri Budi Utomo akan naik pangkat menjadi yang menarik? Inilah lulusan termuda yang dipercaya menjadi Komandan Korem tipe A. Ia perwira Korps Infanteri dari Komando Pasukan Khusus Kopassus. Menjadi orang pertama abituren lulusan Akademi Militer Akmil 1994, menembus golongan perwira tinggi pati. Komandan Korem tipe A, yang paling senior abituren Akmil 1987. Termuda Akmil 1994. Dengan pangkat barunya, Brigjen Tri Budi Utomo sekaligus melampaui dua lulusan terbaik Akmil Adhi Makayasa Akmil 1994, Kolonel Zeni Sapto Widhi Nugroho. Kini menjabat Komandan Pusat Pendidikan Danpusdik Zeni. Peraih Tri Sakti Wiratama Akmil 1994, Kolonel Arhanud Syaepul Mukti Ginanjar. Sebelum ada mutasi Apri 2020, jabatannya Danpusdik Makayasa diberikan kepada lulusan Akademi TNI/Polri yang memiliki prestasi terbaik dari aspek akademis, jasmani, dan kepribadian. Akumulasi dari mulai calon prajurit taruna sampai tingkat Sakti Wiratama diberikan kepada lulusan Akademi TNI/Polri dengan prestasi terbaik dari tiga aspek akademis, jasmani, kepribadian, namun hanya pada tingkat terakhir pendidikan. Tidak semua peraih Adhi Makayasa sekaligus meraih Tri Sakti Wiratama. Memang banyak juga peraih Adhi Makayasa sekaligus meraih Tri Sakti Wiratama. Lulusan terbaik Akmil 1992, juga baru meraih pangkat brigjen pada Mei 2020 ini. Peraih Adhi Makayasa Akmil 1992, Brigjen Erwin Djatniko Kavaleri. Peraih Tri Sakti Wiratama, Brigjen Adisura Firdaus Tarigan Zeni. Keduanya sama-sama menjadi Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran Waasrena Kepala Staf Angkatan Darat KSAD. Erwin bidang perencanaan. Adisura Tarigan bidang pengendalian. Sementara dua rekannya, sudah meraih pangkat mayor jenderal mayjen. Maruli Simanjuntak sejak November 2018 lalu sudah menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Paspampres. Jabatan itu untuk pangkat juga dengan Richard Tampubolon. Pada akhir 2019 lalu, ia menjadi Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan Kaskogabwilhan I TNI. Jabatan untuk mayjen. Baik Maruli Simanjuntak maupun Richard Tampubolon sama-sama berasal dari Korps Infanteri. Berlatar belakang Kopassus. Perwira TribleAda pun peraih Adhi Makayasa sekaligus Tri Sakti Wiratama Akmil 1993, Brigjen Bambang Trisnohadi. Kini menjabat Kepala Staf Kodam Kasdam Cendrawasih. Ia juga berasal dari Korps Infanteri, berlatar belakang Kopassus. Ia dikenal sebagai perwira yang cerdas. Bukan cuma lulusan terbaik Akmil 1993 saja. Ia juga lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat Seskoad tahun 2008. Juga lulusan terbaik Sesko TNI tahun 2017. Sangat jarang perwira yang bisa meraih prestasi seperti itu. Yang lebih dahulu meraih prestasi trible’ itu, adalah Jenderal Purn Budiman, mantan KSAD 2013-2014. Budiman peraih Adhi Makayasa sekaligus Trisakti Wiratama Akmil 1978. Ia berasal dari Korps Zeni. Juga lulusan terbaik Seskoad 1994 dan lulusan terbaik Sesko TNI tahun 2001. Ada pula Kolonel Infanteri Lucky Avianto. Lucky peraih Adhi Makayasa Akmil 1996. Namun tidak sekaligus meraih Tri Sakti Wiratama. Peraih Tri Sakti Wiratama Akmil 1996, Kolonel Bambang Sugiri. Ia berasal dari Korps Perhubungan teknik elektro. Lucky juga lulusan terbaik Seskoad tahun 2011. Lulusan terbaik Sesko TNI tahun 2019 lalu. Ia juga berlatar belakang Kopassus. Kini Lucky sedang menunggu penempatan jabatan. Dalam sejarah TNI, hanya tiga orang ini yang bisa meraih trible. Prestasi langka. Yakni Jenderal Purn Budiman, Brigjen Bambang Trisnohadi, dan Kolonel Infanteri Lucky Avianto. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini

informasi unik dan menarik tentang alam, dunia, islami, misteri, motivasi, pengetahuan, dan teknologi

Infanteri 1. BASUKI SEPRIADI 2. BERKIM SITOMPUL 3. TIMBUL MANGIRING PANDAPOTAN MANURUNG 4. PERSADA ALAM 5. RUDY SANDRY 6. RUDY SALADIN 7. ENDAR SETYANTO 8. ENDI GUSWULANDRI 9. MAYCHEL ASMI 10. WILLY BRODUS ROHADI 11. BANGKIT RAHMAT TRI WIDODO 12. ACHIRUDDIN 13. CHOIRIL ANWAR 14. AGUS SUPRIYONO 15. NURDIANTO 16. FERRY IRAWAN 17. ERWIN EKA GITA YUANA 18. NAPITUPULU ARYAN BINSAR SURUNG HALOMOAN 19. RICO JULIYANTO SIAGIAN 20. PATAR MOSPA NATANAEL SITORUS 21. KHABIB MAHFUD 22. CHRISTOMEI SIANTURI 23. SJAEFUL 24. HANRYAN INDRA WIRA 25. SUSANTO LASTUA MANURUNG 26. WILSON RICHARD WANANE 27. ANDI KUSWORO 28. YUDHA DARMAWAN 29. IWAN SETIAWAN 30. ENDRA SAPUTRA KUSUMA ZR. 31. YUDHI DILIYANTO 32. YOYOK PRANOWO 33. RIKSANI 34. HENDRI 35. JOSEP TANADA SIDABUTAR 36. HARI SANTOSO 37. IBNU HUDAYA 38. KUSNUL MAROM 39. SIGIT PURWANTO 40. HENDI AHMAD PRIBADI 41. SUGIYATMONO 42. MUHAMMAD TOHIR 43. RIZA ANOM PUTRANTO 44. HASANDI LUBIS 45. ADHI GIRI IBRAHIM 46. TAMIMI HENDRA KESUMA 47. EFDAL NAZRA 48. ROY HANSEN JONGGOLAN SINAGA 49. M. HERRY SUBAGIYO 50. ANDY PARULIAN SIMANJUTAK 51. AJI MIMBARNO 52. HENDHI YUSTIAN DANANG SUTA 53. ROFIQ YUSUF 54. AMRIL HARIS ISYA SIREGAR 55. RYAN HANANDI 56. ADE DAVID 57. AGUS SULISTIYO 58. WINARNO 59. SATRIO ARIBOWO 60. BAYU JAGAT 61. PUTRA WIDYA WINAYA 62. CHARLES BINSAR PARULIAN SAGALA 63. SRIYONO 64. DEDDY WILMAN SAHATUA SITANGGANG 65. RIO AKMAL SYAHBANA 66. FRANSISKUS ARI SUSETIO 67. JAROT SUPRIHANTO 68. ENJANG 69. TRI AJI SARTONO 70. FAJAR ALI NUGRAHA 71. UYAT 72. PRASETYA DJOKO TJAHJONO SETYAWAN 73. RICHARD HARISON 74. HERMAN SUBAGYO ZEASOHAR 75. ACHMAD MARZUKI 76. BUDIAWAN BASUKI 77. M. SYAIFUL KUSTIAWAN 78. SINGGIH PAMBUDI ARINTO 79. MUSTAKIM 80. BUDI YUWONO 81. PUJI HARTONO 82. KRIDO PRAMONO 83. AULIA FAHMI DALIMUNTE 84. SETYO BUDI WIBOWO 85. ONY KRISTIYONO GOENDONG 86. JAMALUDDIN 87. IMAM PURNOMO HADI 88. RYAN HERYAWAN 89. PURNOMO SIDI 90. ANDRIANTO 91. UCHI CAMBAYONG 92. DARMAWAN SETIADY 93. LUHUT BERNANDUS SIDABARIBA 94. AKATOTO 95. SANSAN ISKANDAR 96. INDARMAWAN 97. ADI JIWA HUSADA SURBAKTI 98. EFRAN HERRIYANTO 99. HERI BUDI PURNOMO 100. LEONARDO SEBASTIAN 101. ARMOND TURNIP 102. ROBBY SURYADI 103. DENI GUNAWAN 104. DADI SUTANDI 105. ADVENTINO KRISMADI 106. YUDHA AIRLANGGA 107. MUHAMMAD ALI ARIFIN 108. MOHAMMAD SJAHRONI 109. ALIYATIN MAHMUDI 110. IRHAMNI ZAINAL 111. ARIES DWIYANTO 112. DODI HARYANTO 113. AHMAD FIKRI MUSMAR 114. CHANDRA ATMAJA HS. 115. MOCHAMAD ARIEF GUMELAR 116. BINSAR JUNIANTO SIMANJUNTAK 117. MOKHAMMAD ALBAR 118. ZAINUZ ZUHRI 119. MUHAMMAD AKBAR 120. RACHMAD WIJAYA 121. JEFFRY ANTONIUS BOJOH 122. DIDIK PURWANTO 123. AGUS ISROK 124. HENDRA DAVID SITOMPUL 125. GUN GUN GUNAWAN 126. I KETUT WIDANIA 127. RICKY NOVA 128. AGUS TATIUS SITEPU 129. ZAIFUL RAKHMAN 130. BUDI PRASETYO 131. RADEN TRI PUDIYASTOMO 132. ARI SUDARSONO 133. ARIF SUSANTO 134. DANNIE HENDRA 135. EKA OKTAVIAN WAHYU CAHYONO 136. BOYKE SUKANTA TARIGAN 137. IDRIS HASAN 138. BUDI RAHMAWAN 139. DANIEL AGUNG ARISANTO 140. IMAN FIRMANSYAH 141. ADEK CHANDRA KURNIAWAN 142. YUDA RISMANSYAH 143. ZUSNAN HADI HUDAYA 144. MORDECHAI TRIYANDONO 145. FAIZAL RIZAL 146. DWI KRISTIYANTO 147. ELVIN TIOMADA SARAGI 148. AUDY MERCYANO KALANGI 149. DENNY MARANTIKA 150. NICO REZA HARDIMANSYAH 151. WAHYU DILI YUDHA IRAWAN 152. DONALD ERICKSON SILITONGA 153. THARIQ ZIAT 154. BOBBIE TRIYANTHO 155. JAMALUDIN 156. ROBY BULAN 157. HERWIN RIZAYAN ISZAL 158. RAHMAD BASTIAN Kavaleri 1. IFAN HERDIONO 2. YUDI PRASETIO 3. I MADE BAGUS SURAPUTRA 4. DEDI SAFRUDIN 5. DWI IRBAYA SANDRA 6. BERTO SABAR PAIMAON CAPAH 7. HARY MULYANTO 8. ARI PRAMANA SAKTI 9. SUMATRI HARSONO 10. ZUBAEDI 11. RIZKI INDRA WIJAYA 12. I GEDE MASA 13. HANDYANSYAH 14. PEMUDA LEONARDI GINTING 15. AGUS WALUYO 16. CECEP TENDI SUTANDI 17. DIDIK PURWANTO 18. SINDHU HANGGARA 19. KAPTI HERTANTYAWAN 20. HENDRA SETIAWAN NURYAHYA 21. MARSITO SEBAN 22. TENGKU RONY RONFIKA ARMED I MADE GEDE ANTARA ANANG KRISNA INDRA KUMARA ALVIN DARMAWAN SUKARDI YUSUF MAULANA YOGO WIDIATMOKO GUNAWAN IMAM HARYADI AS JOHANES TOAR PIOH BRANTAS SUHARYO G. I GUSTI AGUNG PUTU SUJARNAWA HERI BAYU WIDIATMOKO ADI NUGRAHA FERDINANS HASUDUNGAN SIAGIAN ERLAND HENDRIATNA ADEKSON HENDRA PESIRERON HENDRO SETYADI WAHYU WIDODO BENY HENDRA SUWARDI KUS FIANDAR YUSUF ERI HADI SYAIFUL IFIEN ANINDRA EDMUND GULTOM COSMAS PRAMUDHITO WIDODO NOER UTOMO YUNIAR DWI HANTONO STEVIE JANTJE NUHUJANAN ARHANUD IGNATIUS WAHYU JATMIKO BUDI LAKSANA YULIAN ISKANDAR EDI NUGROHO MOH. RANTAWAN KUSUMA GTH. HASTO RESPATYO MOKH. IBNU SUKELAN OSMAR SILALAHI ENDRO NUR BANTORO HENDRA GUNAWAN WACHYU DWI HARYANTO ALBERT MOHAMMAD ESRA HERI HARTOMO HARY SASONO UTOMO JAN PITER P. GURNING LUMBAN MALAU CANDY CHRISTIAN RIANTORY SUDRAJAT RUDI RAGIL SANG PUTRA BANGUN MANAHAN LAURENSUS ZENI 1. BUDI PAMUDJI 2. COSMAS MANUKALLO DANGA 3. CAHYADI AMPERAWAN 4. MOHAMMAD ANDHY KUSUMA 5. TOMMY ARIEF SUSANTO 6. YUDIL HENDRO 7. SLAMET SANTOSO 8. MOHAMMAD ALFIANTO 9. GUNAWAN YUDHA KUSUMA 10. ASEP SUGIHARTO 11. SRI HARTONO 12. UBAIDILLAH 13. ASEP RAHMAT SUKMANA 14. MUHAMMAD LEO POLA ARDIANSA 15. ACHMAD YUSSA 16. PRIYO SAMBODO 17. MOHAMMAD LUTHFI 18. RICKY ARIE SANDIE CAJ 1. CHARLES SIMAMORA 2. DHANANG ARYA HANDHOKO 3. CECEP KOMARUDIN YUSUF 4. IRFAN ILHAMSYAH 5. RUDI PRIYANTO 6. YURI SANDRA 7. BAYU HENDRATNA 8. DODI MULYADI 9. TAUFIK 10. NUR CAHYONO 11. M. YUSUF NASUTION 12. SURADI 13. ANTONY TAMBUNAN 14. CATUR PRIHARTANTO 15. ARIEF HIDAYAT 16. IRMAWAN 17. ADIANSYAH DAHLAN CBA 1. JON SUMARDI 2. MOHAMMAD RIZAL S. 3. TRIJOKO SULISTIO 4. BENNY MUTIHA TAMPUBOLON 5. VICTOR HAMONANGAN ANTONIUS 6. DIAN BAGAS PRIYO IRIANTO 7. AMRI SOLIHIN 8. MARKUS IRWAN PURNOMO 9. RUDIAR RASMONO 10. KOENCORO YUDHO 11. AGUNG PRASETYA 12. MULIA PUTRA 13. JOIS HERWIBISONO 14. DARWIN 15. TIMOR RANTO 16. PARLIN HAMONANGAN 17. SENA NUGRAHA 18. RULLY KUSUMA JAYA 19. HAMDI WIBOWO 20. ILHAM RUSYIDI 21. USEP RAKHMAT 22. ARISON SELAMAT HALOMOAN SIDABUTAR 23. BAMBANG PANJI PRIYANGGODO 24. ERWIN KOERNIANTO NOTO KOESOEMO 25. AGUS KOSASIH 26. PUTRA BUNGSU USMAN CPM 1. TUGINO 2. ZULKARNAIN 3. MUHAMMAD FAISAL AMIN LUBIS 4. DANIEL PRAKOSO 5. JOHNY PAUL JOHANNES PELUPESSY 6. ANGGIAT NAPITUPULU 7. FANCISCUS XAVERIUS ARNANTO PRASETYO 8. MUHAMAD NATSIR 9. KARTI AMYUS 10. REZA MUHAMMAD HUSEIN NASUTION 11. SUDARSONO 12. DIDIN SOFYANNUDIN 13. OTTOW RESALINO MANIAGASI CPL 1. WAWAN SETIAWAN 2. YULIAN AMIR 3. RONI SARI SIMATUPANG 4. NUNUNG BACHTIAR AJI 5. ADOLF SURUNG SIMANJUNTAK 6. ARIF ABDILLAH 7. ERWIN GOMGOM HAMONANGAN HASUGIAN 8. RIZKY MUGIA PRIATNA 9. ANTONIUS HERMAWAN 10. HERI PURWANTO 11. TOGI PANDAPOTAN MANIHURUK 12. JOTO WIROTOMO MARPAUNG 13. VIVIK ZULFIKAR 14. ANDI EDWIN MUFIANDI 15. DEDDY KURNIA HARAHAP CHB 1. TOTO KUSWANTO 2. SANDY MAULANA PRAKASA 3. EDWIN ADRIAN SUMANTHA 4. SI GEDE PUTU ANOM KARTIKA 5. DHENI SETYO ANGGORO 6. SRI SADONO 7. WAHID IBNU SUTOPO 8. DIDIN ZAENUDDIN 9. SASMITO 10. I GUSTI NGURAH KETUT PURNAWAN 11. RUDY PAMUNGKAS SANTOSO 12. DEDDY IRIANTO 13. KOMARA MANURUNG 14. MUHAMMAD RIJAL CKU 1. DICKY PURNAMA HAEDI 2. FAJAR WIBOWO SUPRI HARYANTO 3. AGUNG ARISTINO 4. DODY HANANTO 5. ARIF EFFENDI 6. BANGUN PANDAPOTAN HUTAJULU 7. SUDAJAT AGUNG SETIAWAN CTP 1. MOH. KHOIRUL HADI CHK 1. IGA KALARINGGA JAMBOSE 2. HENDRY MAULANA
peneliti perguruan tinggi, pemerhati yang sudah berkunjung untuk melakukan penelitian, kajian, observasi maupun yang lainnya. menyiksa dan membunuh Kolonel Katamso dan Letnan Kolonel Sugiyono dalam peristiwa G 30 S/PKI di Yogyakarta. 1997), seorang pemimpin militer terkemuka Indonesia. Museum ini diresmikan pada 24 Maret 2000
Home Hankam Minggu, 11 Juni 2023 - 0607 WIBloading... Brigjen TNI Yudha Airlangga menjadi salah satu Pati yang memperoleh kenaikan pangkat dari Kolonel menjadi Brigjen atau Jenderal TNI Bintang 1. Foto/Tangkapan layar A A A JAKARTA - Brigjen TNI Yudha Airlangga menjadi salah satu Perwira Tinggi Pati yang memperoleh kenaikan pangkat dari Kolonel menjadi Brigjen atau Jenderal TNI Bintang 1. Saat ini Brigjen Yudha menjabat Komandan Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus Danpusdiklatpassus Kopasssus .Kenaikan pangkat Brigjen Yudha merupakan bagian dari laporan kenaikan pangkat 32 Pati TNI AD yang diterima oleh Kepala Staf Angkatan Darat KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Laporan tersebut diterima KSAD Jenderal Dudung di Guest House TNI AD, Cilangkap, Jakarta, Senin 5 Juni Yudha sebelum menjabat Danpusdiklatpassus Kopasssus, lulusan Akademi Militer Akmil 1997 ini jadi Komandan Resort Militer Danrem 071/Wijayakusuma pada tahun 2022 sampai 2023. Baca Juga Sementara di tahun 2021-2022, sosok kelahiran 26 Juli 1976 ini menjabat omandan Wakil Resimen Induk Kodam Wadanrindam II/Sriwijaya. Jabatan Asops Kasdam VI/Mulawarman juga pernah diemban Brigjen Yudha, dari 2019 sampai asli Surabaya, Jawa Timur ini pernah menjabat Dansat-81/Kopassus di tahun 2018 sampai 2019. Berikut sejumlah jabatan yang pernah dijabat Brigjen Yudha, yakni Asren Danjen Kopassus di tahun Dansepara Pusdikpassus pada tahun 2013 dan Danyon 811/Aksus Sat-81 Kopassus di tahun 2012 sampai Yudha termasuk Pati TNI AD yang berprestasi. Namanya terukir di Museum Rekor Dunia Indonesia MURI sebanyak dua kali. Rekor pertama adalah pengibaran bendera merah putih terbesar berukuran 33,5 meter X 22,5 m di Batujajar, Bandung Barat pada 11 April 2015. Sedangkan kedua, namanya terukir saat Brigjen Yudha menjadi salah satu dari 14 peterjun yang mengibarkan bendera merah putih terbesar berukuran 9x6 meter pada 19 Maret seperti diberitakan SINDOnews pada Selasa 6 Juni 2023, Jenderal Dudung memberikan pesan kepada puluhan Pati TNI AD yang mendapat kenaikan pangkat .KSAD Dudung mengatakan, sudah semestinya para pemimpin menjadi agen perubahan atau agent of change bagi satuannya masing-masing. Sehingga diharapkan para perwira dapat memberikan motivasi bagi bawahan atau orang-orang yang dipimpin."Ingat! Pemimpin itu bukan status, tetapi memegang amanah yang dilengkapi oleh pengikut. Oleh karenanya, kenaikan pangkat ini hendaknya disikapi dengan penuh rasa syukur, rendah hati, arif, dan bijaksana," ucap KSAD Dudung."Serta senantiasa memohon rida Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberikan kekuatan dan kemampuan untuk dapat mempertanggungjawabkan amanah dan kepercayaan tersebut dengan sebaik-baiknya," tutupnya. maf tni ad danpusdiklatpassus kopassus kopassus akademi militer akmil tentara nasional indonesia tni Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 9 menit yang lalu 31 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu TRIBUNTIMUR.COM - Ingat Kolonel Arh Hamim Tohari? Kasrem Merauke yang pernah bikin Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa marah dan menegurnya. Kolonel Arh Hamim Tohar membuat Andika Perksa murka

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Menjadi lulusan terbaik Akademi Militer adalah impian setiap siswa menjadi lulusan terbaik akan dapat menjadi nilai tambah dan memuluskan untuk karir Militer di masa ternyata menjadi lulusan terbaik Akademi Militer tidak menjadi jaminan karir militer seseorang akan berjalan mulus dan lancar sedikit saja dari lulusan terbaik Akademi Militer yang karirnya cemerlang dan mencapai pangkat Jenderal lulusan terbaik Akmil yang mencapai pangkat Jenderal itu adalah Budiman mantan Kasad, Moeldoko mantan Panglima satu lulusan terbaik Akmil yang tidak beruntung dan karir militernya tidak berjalan mulus itu adalah Barli Setiawan lulusan terbaik Akmil gelar Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama ini masih Berpangkat Kolonel yang sejak 8 Juni 2020 mengemban amanat menjabat Irutben It Pussenif Kodiklatad. Berapa rekan seangkatannya sudah tembus bintang Abdulrachman Susianto yang saat ini menjabat Inspektur Jenderal TNI Angkatan Arief Indratmoko,yang sejak tanggal 25 Mei 2021 mengemban amanat sebagai Komandan Pusat Teritorial Angkatan Rahman menjabat sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri TNI Angkatan Darat. Berapa rekan lainnya seangkatannya juga sudah menyandang pangkat Bintang dua dan Bintang saja Pangdam Sriwijaya Agus Suhardi dan yang sempat viral Junior pangkat Kolonel . Barli Setiawan sudah dilompati jauh adik kelasnya lulusan Akmil 1994 yang sudah menyandang Bintang TNI Tri Budi Utomo yang menjabat Komandan semua lulusan dari Akademi Militer itu bisa mencapai pangkat Jenderal atau minumum tembus Brigjen yang sudah mencapai Perwira ada pameo dalam dunia Militer yang mengatakan pangkat tertinggi lulusan Akmil itu sebenarnya adalah mencapai pangkat Brigadir Jenderal Keatas tidak cukup hanya dengan kecakapan dan karir yang X dan keberuntungan dan kedekatan dengan penguasa juga turut menentukan kemulusan karir seseorang lulusan Akmil mencapai pangkat lihat saja nanti apakah lulusan terbaik Akmil 1988 Barli Setiawan ini nantinya bisa tembus bintang satu atau karirnya hanya mentok sampai Kolonel saja. Lihat Worklife Selengkapnya

Atambua Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan RI-RDTL Sektor Timur Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro bersama Wadan Satgas Mayor Inf Aditya Nugraha menyambut tim Asistensi Teknis Pusat Teritorial TNI AD (Pusterad) di Mako Satgas Pamtas Kelurahan Umanen Kecamatan Atambua Barat Kabupaten Belu Nusa

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID KnjHBhooSifjFl75dd_a6ZXvOwZ8sri7yfOUVmYCFVTQSWgFwltXzA== oC9A.
  • fnpz2vpyis.pages.dev/208
  • fnpz2vpyis.pages.dev/382
  • fnpz2vpyis.pages.dev/461
  • fnpz2vpyis.pages.dev/199
  • fnpz2vpyis.pages.dev/68
  • fnpz2vpyis.pages.dev/286
  • fnpz2vpyis.pages.dev/22
  • fnpz2vpyis.pages.dev/18
  • akmil 1997 yang sudah kolonel